Senin, 01 April 2013

PETA KECAMATAN COMPRENG



MOTTO KECAMATAN COMPRENG








  COMPRENG BERGAIRAH “

BERsih:  Warga Kecamatan Compreng selalu menjaga serta mewujudkan  perilaku hidup bersih   dan sehat   dalam kehidupan bermasyarakat ;
Giat :   Warga Kecamatan Compreng selalu Giat, semangat  dalam bekerja untuk menyongsong kehidupan yang lebih baik;
Agamis: Warga Kecamatan Compreng selalu mengutamakan  perilaku Taqwa kepada Allah Swt sebagai landasan yang kuat dalam kehidupan ber-agama, ber-masyarakat dan ber-negara;
Indah:    Warga Kecamatan Compreng selalu menciptakan keindahan dalam menata rumah tangga dan lingkunganya;
Rapih: Warga Kecamatan Compreng selalu menjaga kerapihan dalam menata rumah tangga dan lingkungannya;
Aman: Warga Kecamatan Compreng selalu menjaga dan menciptakan suasana berkehidupan yang aman,  tentram, tertib dan nyaman;
Hijau:  Warga Kecamatan Compreng selalu menciptakan ligkungan yang hijau dengan menanam   padi, palawija, buah-buahan setiap lahan yang produktif.

“ BENTENG PANCASILA”  : Warga Kabupaten Subang yang senantiasa membentengi Pancasila sebagai Landasan Idiil Negara dari pihak-pihak yang akan menyelewengkannya

  KARYA UTAMA SATYA NEGARA ‘’   : Menggambarkan  Keutamaan Karya untuk Kepentingan Negara, Bangsa dan Agama

  RAKYAT SUBANG GOTONG ROYONG SUBANG MAJU ‘’  : Warga Kabupaten Subang Yang senantiasa selalu kerja bahu membahu ber- Gotong Royong dalam membangun desa yang selanjutnya subang akan maju dalam segala bidang

Sejarah Kecamatan Compreng








                 Pasca runtuhnya Kerajaan Pajajaran maka wilayah Subang menjadi rebutan kekuatan seperti Kerajaan Banten, Mataram, Sumedang Larang, VOC, Inggris dan Kerajaan Belanda. Kolonial Belanda menjajah wilayah Subang tercatat pada Tahun 1811-1816 dibawah pimpinan Pemerintahan Sir Thomas Stamford Raffles, sedangkan daerah jajahan diwilayah Subang telah menguasai lahan seluas 212,900 Ha, Kemudian Belanda membentuk Perusahaan Perkebunan P&T (Pamanoekan en Tjiasem Lands) melalui hak Eigendom  maka Belanda menindaklanjuti dengan  pembentukan distrik-distrik (Kecamatan) sehingga sampailah jajahan tersebut ke Wilayah Compreng,  Adapun hasil dari Perkebunan tersebut yaitu : Tembakau, Nanas (diambil seratnya untuk bahan tektil), Rosela, Karet, Tebu,  Sejalan dengan proses penjajahan dari masa ke masa  maka tersebutlah cerita tentang risalah nama Compreng.  


Istilah Compreng  berasal dari kata “Ompreng” sedangkan ompreng adalah nama benda tempat menyimpan makanan (nasi) yang terbuat dari bahan  Almunium, Menurut cerita Konon Perusahaan Perkebunan P&T yang berkantor pusat di subang (sekarang Wisma Karya) setiap harinya mengirimkan makanan untuk para pekerja dan mandor perkebunan  dengan menggunakan ompreng, Makanan tersebut dari subang ke Compreng diangkut dengan Lori (Kereta kecil berbahan bakar kayu) dan diturunkan di Wesel (sekarang pintu PNK4) selanjutnya makanan tersebut di alokasikan ke pekerja lain yang berada di Blok Kompa (Mekarjaya) dan pekerja yang ada di Blok Jamada (Jatireja) sampai ke Blok Kebondanas (Kecamatan Pusakajaya), Transportasi yang digunakan untuk mendistribusikan makanan antar Blok yaitu Dogong (Kereta kecil tanpa mesin digerakan oleh tenaga manusia) rutinitas dari kegiatan tersebut maka sudah menjadi bagian (kebiasaan) yang melekat dalam kehidupan masyarakat maupun pekerja, Sehingga jika makanan tiba maka orang menyebutnya “Compreng.......Compreng” nama tersebut digunakan oleh masyarakat sampai sekarang menjadi nama Desa dan Kecamatan





         Seiring waktu terus  berjalan serta  tuntutan dari perkembangan jaman,   maka Pada tahun 1983 Compreng yang tadinya termasuk  wilayah Kecamatan Pusakanagara maka oleh Pemerintahan Kabupaten Subang dilakukan Pemekaran Compreng menjadi Perwakilan Kecamatan Pusakanagara dan selanjutnya Pada Tanggal 23 Juli 1987 bertempat di purwakarta  oleh oleh Gubenur Jawa Barat Bapak Yogie S Memet  diresmikan menjadi definitif Kecamatan Compreng.  Pemerintahan Kecamatan Compreng mempunyai kewilayahan 8 Desa terdiri : Desa Kalensari, Mekarjaya, Compreng, Jatireja, Kiarasari, Sukatani, Sukadana, Jatimulya.  

  Adapun Camat yang pernah  memimpin Kecamatan Compreng sesuai periode  sebagai berikut :


No
N a m a/Camat
Periode/Tahun
Ket
1
Edi Haryadi BA
1987 s/d 1992

2
Bambang Hartoyo BA
1992 s/d`1995

3
Drs. Rudi Setiawan
1995 s/d 1999

4
Dedi Supriadi S.Sos
1999 s/d 2005
Almarhum
5
H. Saad Abdulgani S.Sos, M.Si
2005 s/d 2006

6
Cecep Rosadi . S.Sos,  M.Si
2006 s/d 2008

7
Drs. Rahmat M.Si
2008 s/d 2009

8
Drs. H. Oong Saropi  M.Si
2009 s/d 2012

9
Deni Setiawan S.Ip
      2012  -  Sekarang



 * Sumber dari Wikipedia Indonesia dan tokoh masyarakat Compreng
* Di susun ku Kang Edi 
* Di posting ku kang Yoyo

Rabu, 27 Maret 2013

DATA PEJABAT KECAMATAN COMPRENG





CAMAT
DENI SETIAWAN, S.IP
NIP.19640415 198503 1 006
Pembina (IV/A)




SEKMAT
ENTRIS SUTRISNA, S.IP
NIP. 19580911 198603 1 006
Penata TK.I (III/D)



KASI PEM
YUNAN HELMI, S.Sos
NIP. 19610503 198203 1 010
Penata TK.I (III/D)



KASI TRANTIB
ISNAINI, BA
NIP. 19600707 198101 1 007
 Penata (III/C)




KASI PMD
ATANG SOPANDI, S.Sos
NIP. 19700601 200312 1 006
Penata (III/C)

KASI YAN-UM
ARIEF HENDRA GUNAWAN, ST, MM
NIP. 19740211 200604 1 005
Penata (III/C)




KASI KESOS
Drs, SAHLI
NIP. 19650403 200701 1 010
Penata TK.I (III/B)



KA SUBAG PERENCANAAN
DRAJAT MAGINDAAN
NIP. 19600918 198503 1 012
Penata (III/C)





KA SUBAG UMUM
YOYO ROHANDA, SH
NIP. 19780420 200701 1 004
Penata Muda (III/A)





KA SUBAG KEUANGAN
TOTO, S.Pd
NIP. 19741015 200801 1 006
Penata Muda TK.I (III/B)



BENDAHARA
SOPIAN
NIP. 19810331 200801 1 002
Pengatur Muda TK.I (II/B)



VERIFIKATUR
DEDEN SETIA PERMANA, S.Sos
NIP. 19740424 201001 1 004
Penata Muda (III/A)


Visi dan Misi Kecamatan


VISI JANGKA MENENGAH

“TERWUJUDNYA KECAMATAN COMPRENG SEBAGAI SUMBER  EKONOMI KERAKYATAN YANG BERBASIS GOTONG ROYONG”

VISI JANGKA PANJANG

“TERWUJUDNYA KECAMATAN COMPRENG SEBAGAI DAERAH SENTRA PERTANIAN DAN AGRIBISNIS YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN RELIGIUS SERTA BERBUDAYA MELALUI PEMBANGUNAN BERBASIS GOTONG ROYONG PADA TAHUN 2025”

MISI

1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkwalitas dari berbagai sektor.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana infrastruktur yang berkwalitas.
3. Meningkatkan kondisi ramah lingkungan.
4. Meningkatkan pembangunan ekonomi kerakyatan.
5. Meningkatkan mentalitas aparatur yang amanah dalam melayani masyarakat.